4 Juni 2012

Contohlah Tauladan Kesetiaan Istri Nabi Ayyub AS

KESETIAAN ISTRI NABI AYYUB, BUKTI CINTA TAK TERTANDINGI"
masih adakah istri yang seperti ini ?


Nabi Ayyub a.s benar-benar diuji oleh Allah dengan ujian yang berat. Harta bendanya habis, anak anaknya meninggal dunia, keluarganya lari darinya, sakitnya tak kunjung sembuh selama 18 tahun, diusir dari kampungnya dan hidup dalam pengasingan, yang sepi di tempat pembuangan. Hanya istrinya yang setia.

Istri Nabi Ayyub a.s (kak Herman tidak menyebut namanya, karena banyak pendapat tentang nama istrinya) Dialah seorang wanita yang sangat luar biasa kesetiaannya. Dia selalu mendampingi suami yang sakit berkepanjangan.

Begitu lamanya Nabi Ayyub a.s sakit, sehingga hanya tinggal kulit dan tulang tanpa daging. Nabi Ayyub as tidak berdaya, hanya hati, fikiran dan lisannya yang masih berfungsi.

Dalam kondisi yang demikian itu, Istri Nabi Ayyub harus berjuang merawatnya sendirian, dan sekaligus mencari biaya hidup untuk suami dan dirinya. Dia harus mencari pekerjaan untuk mendapatkan uang. Pekerjaan apa saja dilakukannya yang penting halal. Sayang, di saat-saat sedang bekerja itu, banyak orang yang mengetahui bahwa ia adalah istri Nabi Ayyub a.s yang di usir dari kampungnya.

Akibatnya, diapun tidak lama kemudian dipecat. Semua orang enggan menerimanya kembali dan tidak bersedia menerima jasa pekerjaannya, karena takut tertular penyakit suaminya. Kemudian dia mencoba mencari pekerjaan menjadi pembantu. Pekerjaan ini dilakoninya tanpa merasa malu, tetapi tidak lama kemudian diketahui bahwa dia adalah istri Nabi Ayyub a.s, sehingga diapun dikeluarkan.

Nabi Ayyub yang tahu bahwa dirinya sudah tidak punya apa-apa, selalu bertanya kepada istrinya tentang makanan yang dibawa. Nabi Ayyub tidak akan mau memakannya sebelum istrinya menjawab dari manakah makanan itu diperolehnya. Istri Nabi Ayyub a.s selalu menjawab bahwa makanan itu diperoleh dengan bekerja.

Kali ini Istri Nabi Ayyub a.s harus memutar otak, hendak kemana lagi mencari kerja. Semua orang tidak mau berhubungan dengnnya, sementara hidup masih terus berjalan dan perlu makan.

Dalam kesulitan mencari uang itu, dia temukan jalan untuk menjual sebagian kepang rambutnya, lalu uang dari hasil penjualan rambut itu dibelikannya makanan.

Saat menghidangkan makanan itu,
Nabi Ayyub a.s bertanya :
" Dari mana makanan ini dinda?"
Istrinya menjawab " aku bekerja menjadi pembantu di rumah orang, dan uang bayarannya saya berikan makanan itu kanda? ",
Setelah mendapat jawaban yang meyakinkan itu barulah Nabi Ayyub a.s mau menyantap makanan yang telah disiapkan.

Beberapa hari setelah uang dari penjualan sebagian rambut itu habis, istrinya harus keluar dan mencari biaya hidup. Dia tidak menemukan cara lain kecuali menjual lagi sebagian yg lain dari rambutnya. Dengan uang itu, istrinya kembali membeli makanan untuk beberapa hari. Nabi Ayyub as bertanya : " Dari mana dinda mendapatkan uang dan membeli makanan?", istrinya menjawab " dari kerja sebagai pembantu".

Pada saat persediaan makanan habis, istrinya hendak pergi keluar mencari cara bagaimana mendapatkan uang, dari sanalah tersingkap kerudung yang menutup kepalanya dan Nabi Ayyub menanyakannya.
Istrinya tidak bisa menghindar dan tidak punya alasan kecuali memberitahu bahwa rambutnya dijual untuk membeli makanan.

Nabi Ayyub a.s melihat bahwa apa yg dilakukan oleh istrinya adalah sebuah dosa atau sebuah pelanggaran Hukum Allah yang harus diberikan sanksi, tetapi pada saat yang sama Nabi Ayyub as tahu bahwa apa yang dilakukan oleh istrinya adalah tanda bakti dan kesetiaannya yang tidak bisa diukur dengan apapun.

Dalam ketidak berdayaan itu Nabi Ayyub a.s berdoa:

وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang".

Maka Allah mengabulkan doanya. Nabi Ayyub a.s sembuh seperti sedia kala dan kembali beraktivitas menyebarkan ajaran Allah. hartanya dan keluarganya Allah kembalikan.
Istrinya yang setia yang telah melanggar ketentuan Allah, akhirnya juga diberikan hukuman cambuk oleh Ayyub, tapi karena rahmat dan kasih sayang Allah, Allah ganti dengan seiikat rumput yang hanya dipukulkan sekali kepada istri ayyub.

وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَاضْرِبْ بِهِ وَلا تَحْنَثْ إِنَّا وَجَدْنَاهُ صَابِرًا نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ

Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya).